-->

Falsafah Bisnis China

Gambar Ilustrasi

Keterlibatan orang China dalam bidang perdagnan sulit untuk ditandingi. Mereka memiliki keistimewaan dan keterampilan tersendiri sehingga menjadikan mereka golongan pedagang yang handal dan disegani oleh kawan maupun lawan. Sekolas terlihat bahwa orang China seperti dilahirkan untuk berdagang. Mereka bukan saja berbakat, meainkan juga terampil mengendalikan setiap urusan perdagangan mulai dari tahapan perundingan sampai proses penjual dan mengurus keuangan. Bakat itu sebenarnya tidak dianugrahkan sejak lahir. Orang China memperolehnya melalui waktu yang lama dan mereka menghadapi segala kesulitangan dalam perdangan. Sejarah orang China menunjukkan bahwa kebanyakan dari mereka terlibat dalam pertanian. Hanya segelintir orang yang melibatkan diri dalam perdagangan. Dahulu, para pedagang tidak mendapat tempat yang tinggi dalam masyarakat China. Mereka menduduki strata sosial yang paling rendah dalam struktur masyarakat pada masa itu yang berpegang teguh kepada ajaran Konfusianisme. Golongan pedagang tidak begitu dihormati karena mereka terlibat dalam kegiatan pengambilan untung secara berlebihan. Oleh karena itu, kehadiran mereka dianggap sebagai penindasan terhadap banyak orang. Mereka mementingkan diri sendiri dan tidak banyak menyumbang kepada masyarakat. Tetapi, apa yang terjadi pada masa kini adalah sebaliknya. Golongan pedagang mempunyai kedudukan dan peranan yang cukup penting dalam kehidupan masyarakat China. Ajaran Konfusianisme sudah ditafsirkan kembali dan diberi napas baru sebagai pencetus semangat bagi orang China agar melibatkan diri dalam perdagangan. Perubahan sosio-polotik di negara China mendorong banyuak orang China hijrah ke Asia Tenggara untuk mencari penghidupan dan peluang hidup yang baru. Selain mencari rejeki, mereka menyimpan imipan untuk menjadi kaya. Namun, kehidupan di perantuan tidaklah semudah itu. Mereka terpaksa bergelut dengan berbagai tantangan dan rintangan. Kesulitan inilah yang membentuk jiwa yang kuat dan memberi satu persepsi baru kepada orang China bahwa untuk sukses, mereka harus berdagang
Gambar Ilustrasi
Perasaan tidak aman dan terancam memberikan motivasi bagi orang China agar melibatkan diri dalam perdangan. Falsafah dan pemikiran Konfusianisme dijadikan dasar untuk mengubah kehidupan mereka dan keluarganya. Orang China percaya bahwa hanya dengan bekerja keras dan berani membuka peluang, mereka akan berhasil, bukan dengan cara bermalas - malasan. Keberhasilan dan kegagalan bergantung kepada sikap, usaha, dan keyakinan yang dimiliki. Meskipun bakat dan minat memainkan peranan yang penting dalam perdagangan, tanpa adanya dorongan yang kuat dari dalam diri, seseorang akan mudah tumbang jika suatu saat menghadapi masalah dan cobaan. Bakat dapat dipupuk, sedangkan keterampilan dapat dipelajari melalui pengalaman dan pelajaran. Yang lebih penting, pedagang harus bersikap serius dan mempunyai komitmen untuk menyukseskan perdagangannya.

"Perasaan tidak aman dan terancam memberkan motivasi lebih bagi orang China agar terlibat diri dalam perdangan"


Banyak pedagang gagal karena bersikap hangat - hangat tahi ayam (tidak konsisten) dan sekedar ikut - ikutan. Jika orang berdagang pulsa, ia pun ikut berdagang pulsa. Berdagang tidak boleh dengan dasar ikut-ikutan dan dilakukan untuk sesaat saja. Berdagang dapat dijadikan sebagai hobi, tetapi bukana untuk mengisi waktu luang. Lebih - lebih dijadikan permainan untuk menyenangkan hati semata. Perdagangan adalah bidang serius yang menuntut perhatian khusus, tenaga, komitmen, waktu, dan pengorbanan yang tidak sedikit. Perdagangan juga merupakan satu bentuk perjuangan yang menentukan hidup matinya seorang pedagang. PErdagangan ibarat harga diri yang harus dipertahankan. Tidak ada orang yang suka akan kegagalan. Hanya orang yang pernah gagal dalam perdagangan yang dapat merasakan arti kegagalan yang sebenarnya. Ia akan merasa malu, tertekan, dan seolah-olah martabatnya sudah tercabut dari dirinya.

Dalam perdagangan, tidaklah mudah bagi seseorang yang jatuh untuk bangkit kembali. Jika dapat berbuat demikian, ia akan menjadi pedagang yang hebat dan berhasil. Pedagang yang jatuh akan merasa sakit, tetapi rasa sakit itulah yang membuatnya bangkit kembali. Nasib tidak seharusnya dijadikan alasan untuk menerima kekalahan dalam perdagangan. Setiap pedagang dapat mengambil hikmah dan belajar dari kegagalannya. Mereka harus mengevaluasi segala kekurangan, kelemahan, kesalahan, dan kegagalan terdahulu. Jatuh bangun dan untung rugi dalam perdagangan adalah satu bentuk pembelajaran yang harus dilalui oleh pedagang. Pengalaman inilah yang menjadikannya kuat, teguh, dan tidak mudah goyang ketika berhadapan dengan badai serta guncangan hebat lainnya. Orang China sering kali mewariskan pengalaman berdagang mereka kepada anak cucunya. Karena itulah, mereka memperkenalkan perdagangan kepada anak-anak sejak kecil. Orang China percaya, untuk menjadi pedagang yang matang dan memiliki kemampuan, seseorang harus mulai dan belajar sejak dini. Tidak ada masalah bagi seseorang untuk memulai kegiatan perdangannya, baik dari usia muda maupun tua. Tidak ada batas waktu bagi seseorang untuk memulai perdagangannya. Ada diantara orang China yang rela bekerja hingga puluhan tahun sebelum menjalankan perdagangannya sendiri. Falsafah dagang yang dipegang orang Chian inilah yang membedakan mereka dengan pedagang lain. Selain pengalaman dan kemahiran yang diwarisi dari satu generasi ke generasi lainnya, kekuatan ekonomi orang China juga terletak pada jaringan kerja sama yang terwujud kuat di antara mereka.

"Keuntungan yang diperoleh sebaiknya tidak dibelanjakan. Keuntungan tersebut harus digunakan untuk menambah modal kerja dan melakukan invertasi"


Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Falsafah Bisnis China"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel